Info
Up to 20 KBLI Bidang Usaha, Buka rekening Bank, Kartu nama Semua Direktur, Stempel perusahaan
  September 29, 2025     11:24  
980 79



Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga tidak lagi dipandang sebatas aktivitas fisik, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup dan simbol status sosial.



Hal ini terlihat dari meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga-olahraga baru yang menawarkan pengalaman unik, salah satunya adalah padel.

Olahraga ini perlahan tapi pasti mulai menjadi fenomena di berbagai kota besar di Indonesia, terutama di kalangan anak muda, profesional, hingga komunitas pebisnis.

Padel tidak hanya menyajikan keseruan permainan, tetapi juga menghadirkan peluang bisnis yang besar.

Dari pembangunan lapangan, penjualan perlengkapan, hingga event kompetisi, padel mampu menciptakan ekosistem bisnis baru yang menjanjikan.

Artikel ini akan membahas lebih dalam bagaimana padel berkembang dari sekadar tren gaya hidup hingga menjadi sumber cuan.



Padel adalah olahraga raket yang berasal dari Meksiko pada tahun 1969, lalu populer di Spanyol dan Amerika Latin sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Olahraga ini menggabungkan elemen tenis dan squash, dimainkan dalam lapangan berdinding kaca dengan ukuran lebih kecil dari lapangan tenis.


Biasanya dimainkan ganda (2 lawan 2), padel dikenal lebih mudah dipelajari dibandingkan tenis tradisional.

Daya tarik utama padel terletak pada sifatnya yang inklusif. Pemula dapat dengan cepat menikmati permainan meski baru pertama kali mencoba.

Karakter permainan yang lebih santai, lapangan yang tidak terlalu luas, serta nuansa sosial yang tercipta membuat padel disukai oleh banyak kalangan, terutama generasi muda perkotaan yang mencari aktivitas sehat namun tetap fun.




Untuk menjadikan padel sebagai peluang bisnis, pemilik usaha wajib memahami aspek legalitas. 

Di Indonesia, penyediaan lapangan olahraga termasuk padel masuk dalam klasifikasi KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia).



Salah satu kode yang relevan adalah 93119 - Pengelolaan Fasilitas Olah raga Lainnya, yang mencakup usaha penyewaan fasilitas olahraga dan penyelenggaraan aktivitas olahraga.

Selain KBLI, pelaku usaha juga perlu mengurus berbagai izin seperti NIB (Nomor Induk Berusaha), izin lokasi, hingga perizinan bangunan untuk lapangan.

Kepatuhan terhadap aturan ini bukan hanya soal kepastian hukum, tetapi juga meningkatkan kredibilitas bisnis di mata investor maupun konsumen.

Dengan legalitas yang kuat, bisnis padel dapat tumbuh secara berkelanjutan.


Banyak orang menyamakan padel dengan tenis karena sama-sama menggunakan raket. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang justru menjadi daya tarik padel.

Perbedaan utama antara padel dan tenis adalah:
  1. Lapangan: Lapangan padel lebih kecil (20x10 m) dan dikelilingi dinding kaca yang bisa digunakan untuk memantulkan bola, sedangkan lapangan tenis lebih luas (23,7x8,2 m untuk tunggal).
  2. Raket: Raket padel tidak memiliki senar, berbentuk padat dengan lubang-lubang kecil, sedangkan raket tenis menggunakan senar.
  3. Jumlah pemain: Padel mayoritas dimainkan ganda (2 lawan 2), sedangkan tenis bisa dimainkan tunggal maupun ganda.
  4. Permainan: Ritme padel lebih lambat dan fun karena pantulan dinding memperpanjang rally, sementara tenis cenderung lebih cepat dan teknis.
  5. Popularitas: Tenis lebih dulu populer secara global, sedangkan padel kini sedang naik daun sebagai olahraga urban modern.

Dengan perbedaan tersebut, padel dianggap lebih inklusif, mudah dimainkan oleh pemula, dan cocok untuk aktivitas sosial maupun networking.




Padel kini berkembang menjadi lebih dari sekadar olahraga. Bagi kalangan profesional dan pebisnis, lapangan padel menjadi arena baru untuk membangun jaringan. 

Interaksi dalam permainan menciptakan suasana yang lebih cair dibandingkan pertemuan formal di kantor atau ruang rapat. Dari percakapan ringan di sela permainan, sering kali lahir peluang kerja sama dan kolaborasi bisnis.
Konsep olahraga sebagai ajang networking ini sebenarnya sudah lama dikenal, misalnya dalam golf atau tenis. Namun padel menawarkan sesuatu yang lebih segar dan accessible. 



Biaya yang lebih terjangkau, aturan sederhana, dan nuansa komunitas membuat padel semakin relevan bagi generasi baru pebisnis. 

Tidak heran jika lapangan padel kini juga menjadi tempat favorit untuk corporate gathering maupun pertemuan informal.

Beberapa alasan mengapa padel efektif sebagai sarana networking bisnis:
  1. Interaksi alami: Saat bermain, percakapan muncul secara spontan dan mencairkan suasana.
  2. Lingkungan santai: Tidak seformal ruang rapat, sehingga hubungan lebih mudah terjalin.
  3. Kesamaan minat: Sama-sama bermain padel membuka peluang perbincangan yang lebih akrab.
  4. Kolaborasi potensial: Banyak kerja sama bisnis lahir dari obrolan ringan di sela permainan.
Dengan karakteristik tersebut, padel mulai disandingkan dengan olahraga golf yang lebih dulu menjadi ajang networking kalangan eksekutif. Bedanya, padel lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda pebisnis.


Ada beberapa alasan mengapa padel begitu cepat populer di kalangan anak muda.
Pertama, sifat permainan yang mudah dipelajari membuat siapa pun bisa langsung ikut bermain, tanpa harus memiliki skill khusus.
Kedua, padel memiliki nilai estetik yang tinggi: lapangan berdinding kaca dengan desain modern sangat cocok untuk kebutuhan konten media sosial.
Beberapa alasan utamanya:
  1. Mudah dipelajari : Tidak perlu pengalaman khusus, siapa pun bisa langsung bermain.
  2. Fun & seru : Karena dimainkan ganda, suasana lebih hidup dan interaktif.
  3. Estetika lapangan : Dinding kaca modern sangat cocok untuk konten Instagram atau TikTok.
  4. Komunitas solid : Banyak klub padel terbentuk, memudahkan anak muda untuk berjejaring.
  5. Lifestyle oriented : Bermain padel menjadi bagian dari citra diri sebagai orang aktif, modern, dan up to date.
Selain itu, padel juga menjadi representasi gaya hidup sehat dan aktif yang kini semakin dicari oleh generasi muda. 



Tidak hanya berolahraga, anak muda bisa bersosialisasi, bergabung dengan komunitas, bahkan membangun personal branding melalui padel.

Kombinasi antara olahraga, hiburan, dan networking inilah yang menjadikan padel lebih dari sekadar tren, melainkan bagian dari gaya hidup modern.


Bisnis padel memiliki banyak turunan peluang yang bisa dikembangkan. Investasi utama adalah pembangunan lapangan, yang bisa dikombinasikan dengan penyewaan, keanggotaan (membership), dan pelatihan. 



Selain itu, ada peluang di sektor retail seperti penjualan raket, bola, sepatu khusus, hingga merchandise. Kafe atau lounge di sekitar lapangan juga menjadi nilai tambah yang memperkuat konsep lifestyle.

Beberapa sektor potensialnya adalah:

Pembangunan & Penyewaan Lapangan : Sumber utama cuan, terutama di kota besar.

Membership & Coaching : Paket keanggotaan bulanan/tahunan serta kelas pelatihan.

Retail & Perlengkapan : Penjualan raket, bola, apparel, hingga sepatu khusus padel.

Event & Turnamen : Menggelar kompetisi komunitas atau corporate gathering.

F&B & Lifestyle Integration : Menggabungkan lapangan dengan kafe, lounge, atau co-working space.

Lebih jauh, padel juga membuka peluang dalam event management. Turnamen komunitas atau kompetisi skala nasional bisa menarik sponsor dan penonton.

Dengan tren olahraga sosial yang terus meningkat, padel berpotensi menyaingi bisnis futsal atau badminton yang sudah lebih dulu mapan di Indonesia. 
Dengan strategi yang tepat, bisnis padel bukan hanya sekadar tren sementara, tetapi bisa menjadi industri baru dengan potensi besar.



Jika dikelola dengan strategi tepat, padel bisa menyaingi bisnis futsal dan badminton yang sudah mapan, bahkan menghadirkan ekosistem bisnis baru di sektor olahraga dan lifestyle.



Pertumbuhan padel di Indonesia sangat pesat dalam 2–3 tahun terakhir. Berdasarkan data International Padel Federation (IPF), Indonesia menempati peringkat ke-6 di Asia Tenggara dalam hal pertumbuhan, dan peringkat ke-29 secara global. 

Data dan fakta yang menonjol:
  1. Jumlah lapangan : Hingga 2024 ada 133 lapangan permanen di Indonesia, dengan sebaran terbesar di Bali (92) dan Jakarta (27).
  2. Peringkat regional : Indonesia menduduki posisi ke-6 di Asia Tenggara untuk pertumbuhan tercepat, dan posisi ke-29 di dunia.
  3. Komunitas pemain : Beberapa klub melaporkan pertumbuhan anggota hingga 300% dalam dua tahun terakhir.
  4. Global market : Pasar raket padel diperkirakan mencapai USD 134 juta pada 2025, dan Asia Pasifik menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat.
  5. Ekonomi turunan : Padel mendorong sektor pariwisata, F&B, hingga retail olahraga di Indonesia.
Selain infrastruktur, komunitas padel juga tumbuh signifikan. Beberapa klub padel melaporkan pertumbuhan anggota hingga 300% dalam dua tahun terakhir. 

Secara global, pasar padel diperkirakan tumbuh pesat, dengan nilai pasar raket saja mencapai lebih dari USD 134 juta pada 2025. Asia Pasifik diproyeksikan menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat. 

Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia berpeluang besar menjadi pusat padel baru di Asia Tenggara.

a. Kesimpulan

Padel telah berhasil bertransformasi dari sekadar olahraga menjadi fenomena gaya hidup dan peluang bisnis yang menjanjikan.

Popularitasnya didorong oleh sifat permainan yang mudah, nuansa sosial yang kuat, serta nilai lifestyle yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda.
Pertumbuhan lapangan, komunitas, dan potensi pasar global semakin memperkuat prospek bisnis padel di Indonesia.


b. Penutup
Melihat tren yang terus berkembang, padel bukan sekadar tren sesaat, tetapi berpotensi menjadi industri olahraga baru di tanah air.

Bagi pebisnis, padel adalah peluang emas yang bisa menggabungkan dunia olahraga, gaya hidup, dan ekonomi. Dengan legalitas yang jelas, strategi yang matang, dan pemahaman pasar, padel bisa menjadi jalan baru untuk membangun bisnis sekaligus memperluas jejaring.

Singkatnya, padel adalah bukti nyata bagaimana gaya hidup bisa bertransformasi menjadi cuan.
Penulis : Prisca Kesuma Wardhani